Hope, Wahana Ruang Angkasa Uni Emirat Arab Penjelajah Mars


Uni Emirat Arab telah melakukan lompatan besar di bidang sains dan ilmu pengetahuan lewat keberhasilannya meluncurkan Hope, sebuah pesawat ruang angkasa yang digunakan untuk menjelajah Mars.


Pesawat ruang angkasa Hope yang diluncurkan pada Juli lalu diperkirakan akan tiba di orbit sekitar Mars pada 9 Februari 2021. Keberadaannya di planet merah tersebut bertujuan untuk mempelajari atmosfer dan cuaca Mars.


Hope membantu pengamatan yang dilakukan para ilmuwan untuk memahami cara kerja gelembung gas di planet tersebut. Pencapaian luar biasa ini tentu saja menjadikan UAE sebagai negara Arab pertama yang meluncurkan misi ke Mars.



Sekilas tentang wahana luar angkasa Hope

Hope akan menjadi wahana pertama yang memberikan gambaran lengkap tentang atmosfer Mars dan lapisannya saat mencapai orbit planet merah pada tahun 2021 mendatang. Wahana tersebut dibantu dengan tiga instrumen canggih untuk pemetaan dan pendataan. 


EMIRS (Emirates Mars Infrared Spectrometer)


Berfungsi untuk mempelajari atmosfer bawah planet merah dalam pita inframerah, mengukur distribusi global debu, awan es, uap air, dan profil suhu, dan emberikan keterkaitan dari atmosfer bawah ke atas dalam hubungannya dengan pengamatan EMUS dan EXI.


EXI (Emirates Exploration Imager)


Mempelajari atmosfer bawah planet merah dalam pita terlihat dan ultraviolet, menangkap gambar Mars beresolusi tinggi, mengukur kedalaman optik es air di atmosfer dan tingkat kelimpahan pada kolom ozon di Mars.


EMUS (Spektrometer Ultraviolet Emirates Mars)


Instrumen ini digunakan untuk mendeteksi panjang gelombang ultraviolet, menentukan kelimpahan dan variabilitas karbon monoksida dan oksigen di termosfer pada skala waktu sub-musiman, menghitung struktur tiga dimensi variabilitas oksigen dan hidrogen di eksosfer, hingga Mengukur perubahan relatif di termosfer.


Keberadaan Hope di sana bakal membantu menjawab pertanyaan kunci tentang atmosfer Mars secara global, juga misteri hilangnya gas hidrogen dan oksigen ke luar angkasa selama rentang satu tahun dalam hitungan waktu Mars.



Hope dan ambisi UEA di balik misi penelitian ke Mars

Eksplorasi luar angkasa - termasuk misi penelitian ke Mars, selama memang didominasi oleh negara-negara yang memiliki teknologi maju dan kemampuan menciptakan wahana seperti Amerika Serikat (AS), Rusia, konsorsium negara-negara Eropa, India, dan China.  


Masuknya nama UAE  sebagai negara Arab pertama yang berhasil meluncurkan misi ke Mars menjadi pijakan menuju kemajuan di bidang sains, khususnya mengenai luar angkasa. Keberhasilan ini sekaligus menunjukkan ambisi besar dari negara Timur Tengah tersebut.


"Ini adalah salah satu tujuan luas dari misi untuk memberikan pengetahuan terbaru di bidang sains kepada komunitas internasional," kata Hessa Al Matroushi, wakil manajer proyek sains misi Hope, yang dikutip dari Space (25/11/20).



Hope adalah bukti nyata dari ambisi UEA tersebut. Wahana luar angkasa itu dibuat lewat bantuan tenaga ahli dari Amerika Serikat selama selama enam tahun. Para ilmuwan menaruh harapan besar pada proyek Hope guna menyingkap misteri tentang Mars.


Selain meneliti tentang cuaca, iklim dan atmosfer di sana, data yang didapatkan oleh Hope diharapkan bisa menjawab misteri tentang keberadaan air di Mars yang lenyap hingga menyisakan hamparan tanah kering yang tandus.


Di sisi lain, keberadaan Hope juga menjadi salah satu upaya UEA yang ingin melepas ketergantungan terhadap minyak - dengan lebih banyak bereksperimen di bidang teknologi, sekaligus melecut semangat anak-anak mudanya agar mau memperdalam ilmu sains.


Ilmuwan muda Sarah Al-Amiri yang inspiratif

Tim ilmuwan Hope dipimpin oleh Sarah binti Yousif Al Amiri atau Sarah Al Amiri, seorang ilmuwan muda Uni Emirat Arab yang menjabat sebagai manajer dan insinyur dalam proyek Emirates Mars Mission.


Wanita 34 tahun itu juga menjabat sebagai Menteri Negara Ilmu Pengetahuan Tingkat Lanjut di Kabinet UEA sejak 2017, sekaligus Presiden dari Emirates Space Agency. Karirnya di bidang sains diawali ketika bekerja sebagai insinyur di Pusat Ruang Angkasa Mohammed Bin Rashid.


Uniknya, tim ilmuwan yang bekerja di Hope 34 persennya merupakan staf perempuan. Sarah sendiri menjadi perempuan Arab pertama yang melakukan presentasi di ajang TED Talks pada 2017 lalu di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat.



Keberhasilan misi Hope ke Mars tak lepas dari kerjasama antara tim ilmuwan UAE yang menggandeng para ahli dari beberapa universitas di Amerika Serikat, di mana mereka dipilih karena punya pengalaman panjang soal mendesain dan membuat satelit. 


Pengerjaan wahana Hope kemudian dibagi menjadi dua tempat, yakni sebagian di Pusat Ruang Angkasa Mohammed Bin Rashid (MBRSC), Dubai dan sebagian lainnya digarap oleh Laboratorium Atmosferik dan Fisika Ruang Angkasa (LASP) Universitas Colorado.


Salah satu insinyur LASP, Brett Landin, mengatakan bahwa proyek Hope bakal menjadi titik awal bagi UAE sekaligus pengalaman berharga untuk membuat wahana antariksa secara mandiri di masa depan tanpa bantuan negara lain.

Lebih baru Lebih lama