Rencana Besar Elon Musk Agar Manusia Bisa tinggal di Mars


Ambisi Elon Musk agar manusia bisa tinggal di Mars memang telah lama diutarakannya. CEO Tesla dan SpaceX itu bahkan berencana membangun koloni di planet merah sebagai salah satu pendukung kehidupan manusia Bumi ketika berada di sana. 


Dengan sederet teknologi yang dimiliki perusahaannya, bukan tidak mungkin rencana tersebut bakal terwujud. Alasan memilih Mars bukan tanpa sebab. Musk yakin planet merah tersebut punya potensi untuk ditinggali karena memiliki karakteristik lingkungan yang hampir sama dengan bumi. 


Untuk itu, pria yang dijuluki sebagai sosok "Iron Man" di dunia nyata itu mengerahkan sumber daya teknologi yang dimilikinya. Salah satunya adalah dengan terus meningkatkan teknologi roket Starship besutan SpaceX, rencana kota masa depan, hingga jaringan internet Starlink.


Mengirim manusia dengan roket Starship yang terus diuji coba

Elon Musk berambisi mengirim manusia ke Mars dengan menggunakan Starship, sebuah roket berteknologi tinggi besutan SpaceX yang bergerak di bidang transportasi luar angkasa. Roket tersebut menjadi sorotan luas setelah meledak saat mendarat usai uji coba peluncuran pada hari Rabu (09/12) waktu setempat.



Roket dengan nomor seri 8 (SN8) itu diluncurkan dari Teluk Meksiko dan berhasil mencapai ketinggian hingga 8 mil atau sekitar 12,5 km. Meski meledak, uji coba tersebut justru dianggap sebagai sebuah keberhasilan oleh Musk. Dirinya tetap optimis bahwa Starship mampu mengirim manusia ke Mars di masa depan.


Bangun koloni dan kota agar manusia bisa tinggal di Mars

Rencana ambisius Musk lainnya adalah membangun sebuah koloni agar manusia bisa tinggal di Mars. Ini artinya, koloni yang dimaksud adalah sekelompok manusia Bumi yangnantinya dikumpulkan dalam sebuah kota. Menurut CEO Tesla tersebut, butuh 20 tahun dan 1.000 pesawat ruang angkasa Starship agar bisa membuat kota pertama di Mars.



Membuat koloni di Mars pertama kali diutarakan Elon Musk kepada publik pada tahun 2017 silam. Di mana hal tersebut diperkirakan bakal dilakukan pada tahun 2050 hingga 2060. Rencana besar tersebut tentu dimulai dari hal kecil, yakni mengirim manusia ke Mars terlebih dahulu. SpaceX sendiri berharap agar Starship milik mereka bisa ke sana pada tahun 2024.


Memaksimalkan peran SpaceX sebagai perusahaan transportasi luar angkasa

Rencana Elon Musk mengirim hingga membuat manusia bisa tinggal di Mars lewat menggunakan Starship bakal dilakukan oleh SpaceX. Selain perusahaan tersebut telah memiliki teknologi roket dan mesin pendorongnya, pengalaman mengirim kargo ke luar angkasa juga menjadi salah satu faktornya.



Elon Musk mengarahkan SpaceX untuk fokus pada pengembangan Starship sebagai roket transportasi yang dapat digunakan kembali sepenuhnya. Berbeda dengan teknologi pada roket Falcon 9 dan Falcon Heavy yang hanya dapat digunakan sebagian setelah melakukan misi peluncuran. 


Menganggap aturan koloni manusia di Mars berbeda dengan Bumi

Elon Musk beranggapan bahwa aturan seperti hukum dan undang-undang di Bumi tidak bisa disamakan dengan luar angkasa. Hal ini menjadi penegasan soal rencana Musk yang ingin membuat koloni manusia di Mars yang tidak akan mengikuti aturan di bumi. Pria kelahiran Afrika Selatan itu mengatakan koloni tersebut memiliki aturan dan pemerintahan sendiri.



Hal ini bisa dilihat pada persyaratan layanan proyek internet Starlink SpaceX, yang menyebut bahwa koloni yang tinggal di Mars tidak akan mengakui hukum internasional. Meski demikian, layanan untuk Bumi dan Bulan masih akan menggunakan ketetapan hukum sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku di negara bagian California. 


Siapkan jaringan internet untuk penduduk pertama di Mars

Kehadiran manusia pertama di Mars akan dilengkapi oleh fasilitas jaringan internet yang akan dikirimkan ke sana. Hal ini diungkapkan oleh President and Chief Operating Officer dari SpaceX, Gwynne Shotwell, yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut membangun sistem satelit Starlink untuk mengorbit di Mars seperti yang telah dilakukan di Bumi.




Menurut Shotwell, manusia yang tiba di Mars membutuhkan kemampuan untuk berkomunikasi. Oleh sebab itu, membangun jaringan yang menghubungkan antara Mars dan Bumi sangat diperlukan. "Tentu saja, Anda perlu menghubungkan kedua planet juga, jadi kami memastikan kami memiliki telekomunikasi yang kuat antara Mars dan Bumi," ujar shotwell seperti dikutip dari express.co.uk

Lebih baru Lebih lama