Stasiun Luar Angkasa Orbital Reef Semakin Mendekati Kenyataan

Konsep stasiun luar angkasa Orbital Reef

Pensiunnya Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang dijadwalkan pada tahun 2030 telah menempatkan NASA di bawah banyak tekanan untuk mendapatkan penggantinya. 

Badan antariksa Amerika Serikat itu telah meminta beberapa perusahaan swasta untuk mengembangkan solusi lewat proyek kolaboratif dari Blue Origin dan Sierra Space, yang baru-baru ini berhasil mencapai sebuah tonggak penting.

NASA bersama dengan anggota dari Sierra Space dan Blue Origin, melakukan Orbital Reef System Definition Review (SDR) pada bulan Juni dan Juli. Badan antariksa tersebut menilai rencana perusahaan layak dan dapat dicapai, sehingga proyek yang dikerjakan pada saat ini bisa diluluskan ke fase desain.

Ilustrasi Orbital Reef
Ilustrasi Orbital Reef / via Blue Origin

“SDR ini menggerakkan Orbital Reef ke depan,” ucap Brent Sherwood, wakil presiden senior Program Pengembangan Lanjutan di Blue Origin, mengatakan dalam pernyataan Sierra Space yang dikutip dari Gizmodo (24/08/22).

“Kami memenuhi kebutuhan pasar komersial dan persyaratan NASA. Orbital Reef akan mengubah permainan untuk penerbangan luar angkasa manusia di orbit Bumi.” lanjut Sherwood.

Stasiun luar angkasa yang diusulkan sedang dikembangkan di bawah Program Pengembangan Orbit Bumi Rendah Komersial (CLD) NASA. Selain Blue Origin dan Sierra Space, proyek Orbital Reef secara kolaboratif mencakup Amazon Supply Chain, Amazon Web Services, Arizona State University, Boeing, Genesis Engineering Solutions, dan Redwire Space. 

Blue Origin yang dipimpin Jeff Bezos menerima $130 juta dalam pendanaan dari NASA, sementara Sierra Space yang berbasis di Colorado berhasil mendapatkan $1,4 miliar dalam pendanaan untuk proyek tersebut tahun lalu. Axiom Space, NanoRacks, dan Northrop Grumman sedang mengembangkan stasiun luar angkasa mereka sendiri di bawah CLD NASA.

Tujuan utama dari SDR yang baru-baru ini disimpulkan adalah untuk menetapkan dasar fungsional bagi Orbital Reef. NASA menyimpulkan bahwa stasiun ruang angkasa yang diusulkan memenuhi persyaratan fungsional secara kinerja, dan arsitektur sistem termasuk interoperabilitas komponennya mampu berfungsi dengan baik.

Ilustrasi Orbital Reef di luar angkasa
Ilustrasi Orbital Reef / via Forbes

Dengan kepercayaan dari NASA ini, Blue Origin maupun Sierra Space sekarang akan lebih giat dalam mengembangkan arsitektur serta desain sistem dari Orbital Reef. Jika dilihat secara desain struktural, Orbital Reef sendiri Digambarkan sebagai "taman bisnis campuran".

Orbital Reef sedang dirancang untuk menampung sebanyak 10 astronot dalam volume ruang yang sebanding dengan interior ISS. Stasiun ini akan menjadi tuan rumah bagi eksperimen sains di lingkungan gayaberat mikro, menyediakan platform untuk mengembangkan teknologi luar angkasa, menghibur wisatawan luar angkasa, dan mungkin berfungsi sebagai tempat syuting film mendatang.

CEO Sierra Space Tom Vice mengatakan stasiun luar angkasa baru itu akan membantu memperluas "pabrik dan kota kami ke luar angkasa." Ini bukan “semata-mata tentang pariwisata,” tambahnya—ini “tentang membuka penemuan hebat berikutnya menggunakan pabrik gayaberat mikro yang akan kita bangun hanya 250 mil di atas permukaan bumi.” 

Sierra Space baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk membangun “pusat penerbangan antariksa manusia komersial dan akademi pelatihan astronot pertama yang terintegrasi penuh di dunia".
Nantinya, Akademi tersebut akan melatih tiga jenis astronot yang berbeda untuk perjalanan dan misi ke luar angkasa.

Ilustrasi Astronot Jeff Bezos dan Orbital Reef
Ilustrasi Astronot Jeff Bezos dan Orbital Reef / via The Real Deal

Orbital Reef. Sierra Space juga mengembangkan pesawat luar angkasa yang disebut Dream Chaser, yang dirancang untuk membawa 12.000 pon (5.443 kilogram) ke orbit rendah Bumi. 

Dream Chaser siap mengangkasa pada tahun 2026 sambil melakukan misi kargo reguler ke Orbital Reef dan mungkin juga ke ISS. Sedangkan Pembangunan Orbital Reef sendiri dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2026, dan stasiunnya baru bisa beroperasi mulai 2027. 
Lebih baru Lebih lama