Vladimir Tatarenko, Perancang Modul Penyelamat di Pesawat



Nama Vladimir Tatarenko mendadak jadi buah bibir setelah dirinya merancang sebuah konsep "kabin pesawat dengan parasut" yang bisa dilepas ketika terjadi sebuah musibah di udara.


Sekilas, konsep rancangannya itu terlihat masuk akal dan mudah diapliksan ketika terjadi situasi darurat yang berpotensi mengancam keselamatan penumpang pesawat. Tentu saja, ada pro dan kontra dari beberapa pihak yang melihat konsep 'penyelamatan tersebut'.


Siapa Vladimir Tatarenko?




Tatarenko Vladimir Nikolaevich atau dikenal sebagai Vladimir Tatarenko merupakan seorang Insinyur penerbangan asal Ukraina, yang  menjadi bagian dari tim pengembangan Antonov An-225 Mriya, pesawat kargo terbesar di dunia di era Uni Soviet pada tahun 1988.


Namanya mulai dikenal lewat konsep 'kabin yang dapat dilepas' untuk menyelamatkan nyawa penumpang dari kecelakaan pesawat. Dilansir dari The Independent, ia mengaku telah menghabiskan waktu selama tiga tahun untuk meneliti sekaligus merancang proyek tersebut. 


Selain menyelamatkan penumpang di dalamnya, desain yang dipatenkan oleh Vladimir Tatarenko itu juga mencakup ruang di bawah kabin yang menyimpan barang-barang sehingga bagasi penumpang juga akan terlepas jika terjadi keadaan darurat.


Baca juga: Melihat Cara Kerja Flightradar24 Melacak Lalu Lintas Penerbangan di Seluruh Dunia


Klaim Tatarenko soal konsep rancangannya disukai banyak orang



Tatarenko juga mengklaim bahwa 95% persen dari beberapa pihak yang dia wawancarai, lebih senang mengeluarkan uang lebih untuk membayar tiket pesawat jika konsep "kabin yang bisa dilepas" rancangannya itu menjadi fitur standar selama penerbangan.


Hal ini tak lepas dari mekanismenya kerjanya yang bisa digunakan selama penerbangan berlangsung, saat lepas landas, maupun pendaratan dalam keadaan darurat. Bahkan, fitur parasutnya bisa mendaratkan kabin secara perlahan di darat atau permukaan air yang aman.


Hal tersebut dianggap oleh Tatarenko menjadi sebuah ide yang luar biasa jika nantinya bisa diterapkan pada industri penerbangan. Sekilas, cara kerjanya memang tampak luar biasa dan mudah dilakukan.


Cara kerja kabin pesawat yang bisa dilepas rancangan Tatarenko



Konsep 'penyelamatan' yang dirancang oleh Tatarenko tak lepas dari penggunaan kapsul yang disematkan di dalam badan pesawat. Ini artinya, penumpang sesungguhnya berada di dalam kapsul yang terbungkus badan pesawat bisa langsung dikeluarkan jika terjadi situasi darurat.


Ketika ada indikasi kecelakaan, pelontar akan bekerja dengan menembakkan kapsul yang berisi penumpang keluar dari badan pesawat melalui ekor yang telah dibuka terlebih dahulu. Kapsul penumpang yang telah terpisah dari badan pesawat akan melayang dengan parasut.


Sistem parasut tersebut juga menjadi pengatur sekaligus penyeimbang agar kapsul bisa mendarat dengan aman tanpa menghantam tanah. Selain itu, ada pelampung karet yang terlontar secara otomatis jika mendarat di atas permukaan air.


Baca juga: Long March 6, Roket Luar Angkasa Buatan  China yang Luncurkan Satelit 6G Pertama di Dunia


Pro dan kontra terhadap rancangan Tatarenko



Tatarenko sempat mengunggah video animasi yang memperlihatkan cara kerja konsepnya itu di kanal YouTube pada tahun 2013 lalu. Unggahan tersebut mengundang reaksi yang beragam dari orang-orang yang menonton tayangan animasi tersebut.


Bagi mereka yang pro, hal tersebut dipandang bisa menjadi inovasi di bidang keselamatan pada industri penerbangan masa depan. Mereka yang kontra, berpendapat bahwa konsepnya itu dinilai masih memiliki kelemahan. Salah satunya adalah sistem pintu belakang pesawat.


Hal tersebut dipandang sebagai kekurangan yang serius. Mengingat, tak semua pesawat penumpang komersial memiliki pintu belakang yang bisa dibuka. Kecuali untuk pesawat jenis Antonov yang banyak digunakan oleh Ukraina. 


Kekurangan yang ada pada konsep 'penyelamatan milik Tatarenko



Karena kapsul penumpang dikeluarkan lewat pintu belakang pesawat, jelas butuh perombakan besar-besaran dari sisi desain jika ingin mengaplikasikan konsep Tatarenko tersebut.


Selain itu, Ia juga mengatakan bahwa pesawat harus mengurangi kapasitas kursi dari sebelumnya yang berimbas kepada naiknya harga tiket pesawat hingga 15 persen dari harga normal. 


Tak Menyerah, Tatarenko menunggu waktu yang tepat untuk memperkenalkan idenya sembari melihat perkembangan teknologi bahan komposit karbon ringan yang bisa digunakan sebagai material dari konsepnya tersebut.


Baca juga: Korea Selatan Sukses Uji Coba Taksi Drone yang Bakal Digunakan di Tahun 2025


Konsepnya ditolak karena tidak ada dana yang mencukupi

Tatarenko mungkin berpikir jika dirinya menggunakan kevlar dan komposit karbon sebagai bahan baku kabin rancangannya, tentu idenya tersebut diharapkan bisa diterima karena kedua jenis bahan tersebut mampu mereduksi beban pesawat dengan kabin penyelamat.


"Desain yang ada menggunakan teknologi kevlar dan komposit karbon untuk badan pesawat, sayap, flap, spoiler, aileron, dan ekor. Hal Ini memungkinkan untuk mengimbangi sebagian berat dari sistem parasut. " ucap Tatarenko yang dikutip dari Industry Tap (15/02/17).


Sayang, upaya Tatarenko tak membuahkan hasil. Konsepnya itu ternyata ditolak oleh perusahaan Antonov sendiri karena kekurangan dana. Setali tiga uang, Kementerian Transportasi yang ia mintai bantuan juga menolak dengan alasan serupa.



Konsep hebat yang tak kunjung terealisasi hingga kini

Tidak adanya dana menjadi kendala bagi Tatarenk untuk mewujudkan rancangan kapsul penyelamat tersebut. Untuk membangun prototipe dan menguji penemuan tersebut, ia ia harus berjuang mencari investor yang mau mendanai konsepnya.


Dilansir dari Kyiv Post (08/12/2015), Tatarenko setidaknya membutuhkan dana sebesar 1 juta dolar AS untuk membangun setiap kapsul, dan 40 hingga 60 juta dolar AS guna pemasangan setidaknya pada tiga pesawat jet AN-148 Ukraina yang dirancang oleh Antonov.


Ia juga sempat dipanggil oleh investor dari Kanada, Brasil, Amerika Serikat dan Rusia yang hendak membeli hak patennya, namun ditolak oleh Tatarenko sendiri dengan alasan rancangan kapsul penyelamat itu agar dikerjakan oleh insinyur Ukraina saja. 


Ironisnya, sejauh ini tidak ada investor dari Ukraina yang tertarik pada konsep Tatarenko tersebut. Impiannya menyaksikan kapsul penyelamat penumpang pesawat pun akhirnya tak kunjung terealisasi. 





أحدث أقدم